Pada Senja yang Membawamu Pergi
Judul Buku : Pada Senja Yang Membawamu Pergi
Penulis : Boy Candra
Penerbit : GagasMedia
Peresensi : Vanda Deosar
Penulis : Boy Candra
Penerbit : GagasMedia
Peresensi : Vanda Deosar
Sepertinya sudah diketahui umum bahwa seorang Boy Chandra pintar dalam merangkai kata sederhana menjadi kalimat yang istimewa. Banyak sekali buku-bukunya baik puisi, novel, cerita pendek yang menjadi perwakilan setiap perasaan manusia yang jatuh cinta, patah hati dan berusaha untuk move on. Lewat karyanya yang satu ini, Boy Chandra mengisahkan seorang anak guru bahasa Indonesia bernama Gian dan di latar belakangi kota Padang yang indah.
Gian adalah mahasiswa semester 7 di salah satu universitas ternama Sumatera Barat. Gian bertempat tinggal di Kos dekat kampusnya bersama kedua sahabatnya, Randi yang kulihanya tidak lulus-lulus dan playboy abis sedangkan Andre yang kerjaannya setiap hari adalah menatap layar laptopnya. Di kampus, mereka bertiga juga mempunyai sahabat perempuan, Putri, yang selalu berambisi untuk berbuat lebih dan cerdas dalam menyeimbangkan kehidupannya, percintaan dan perkuliahan. Gian sedang berpacaran dengan Kaila, anak gadis keturunan orang kaya yang sangat manja dan protektif. Suatu hari, karena Gian telat datang untuk merayakan anniversary mereka, Putri ngambek. Setelah kejadian itu, Putri seolah menjauhi Gian dan berakhir memutuskannya karena alasan orang tuanya gak akan bisa menerima hubungan mereka karena beda level.
“Malam dan kenangan sering kali membuat rindu yang seharusnya tidak kuulang, pulang, meringis tajam di dadaku”
Sakit dan patah hati, itulah yang dirasakan Gian. Hubungan yang sudah terjalin 2 tahun dan menurutnya sangat luar biasa itu harus kandas. Terlalu banyak kenangan yang mereka lalui bersama. Namun, ketiga sahabatnya selalu hadir memberikan semangat dan lambat laun membuat Gian akhirnya lupa pada Kaila. Ketika mereka sedang menghabiskan waktu bersama di pemandian Tirta Alami, Gian bertemu dengan seorang perempuan bernama Aira, dari situ Gian melancarkan usaha-usaha agar bisa bertemu dan menghabiskan waktu dengan Aira. Akankah Gian mendapat cinta Aira dan berani sekali lagi untuk jatuh cinta?
Boy Chandra dalam novel ini mengajarkan banyak bentuk kasih sayang. Ada kasih sayang antara ayah-anak, pasangan, antar teman, cucu dan nenek-kakeknya serta seorang kakak kepada adiknya. Banyak juga hal tentang keindahan dan budaya Padang yang dapat dipelajari. Namun, bagian terfavorit saya dalam cerita ini adalah cita-cita ayahnya Gian untuk mengembangkan sekolah dan les Bahasa Indonesia di desa dengan bayaran sukarela.
“Jika rasanya berjuang untuk mengabdikan diri di desa ini tidak membuatmu tertarik, pilihlah jalan yang lain. Kau berhak mempunyai impian sendiri”. (Hal. 182)
Demi mewujudkan cita-cita ayahnya, Gian rela mengabdikan seluruh waktunya untuk membuat ayahnya bangga dan Gian sangat menikmati segala proses dan hasilnya. Buku ini ringan, namun sangat berisi dan bermakna. Saya sangat merekomendasikan untuk dibaca.
sumber:
Komentar
Posting Komentar