Pendidikan Agama Islam
Pengertian Agama
Secara etimologis kata agama berasal dari bahasa sanskerta. Kata ini
tersusun dari kata A dan Gama. A yang berarti tidak dan sedangkan Gama
berarti berjalan atau berubah. Jadi agama berarti tidak berubah.
Demikian juga menurut H. Muh. Said. sejalan pendapat itu Harun Nasution
juga mengemukakan, bahwa agama berasal dari bahasa Sanskrit. Menurutnya,
satu pendapay mengatakan bahwa kata itu tersusun dari dua kata yaitu A =
tidak, dan Gama = Pergi. Dengan demikian agama berarti tidak pergi
atau tetap di tempatnya.
K.H. Taib Abdul Muin, juga memeberi pendapat bahwa kata agama berasal
dari bahasa sanskerta, yang mana A berarti tidak, dan Gama berarti kocar
kacir. Jadi agama berarti tidak kocar kacir, dalam artian agama itu
teratur.
Sementara itu K.H. Zainal Arifin Abbas dan Sidi Gazalba , berpendapat
bahwa istilah agama dan religi serta Al Din itu berbeda-beda antara
satu dan lainnya. Masing-masing mempunyai pengertian sendiri. Lebih jauh
lagi, Gazalba menjelaskan bahwa Al-din lebih luas pengertian nya dari
pada pengertian agama dan religi. Agama dan religi hanya berisi ajaran
yang menyangkut aspek hubungan antara manusia dan tuhan saja. Sedangkan
al-din berisi dan memuat ajaran yang mencakup aspek hubungan antara
manusia dan tuhan dan hubungan sesama manusia.
Sedangkan secara istilah pengertian agama, tidak ada pengertian agama
itu yang benar benar memuaskan, oleh karena keragama agama itu sendiri.
Sehubungan dengan itu pengertian yang akan dibentangakan berikut ini
adalah beberapa pendapat dari pakar yang sudah barang tentu menurut
sudut pandang mereka masing-masing. Beberapa defenisi pengertian agama
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Frazer berpendapat bahwa agama adalah sebagai perdamain atu tindakan
mendamaikan dari kuasa-kuasa atas kepada manusia yang mana dipercayai
mengatur dan mengonrol alam raya dan kehidupan manusia.
Kemudian Malfijt mengemukakan bahwa agama adalah system interaksi
kepercayaan dan perbuatan yang didasarkan atas adapt-istiadat
(kebudayaan) suatu masarakat yang secara bersama-sama percaya kepada
kuasa supernatural yang suci.
Sementara itu Taib Thahir Abdul Mu’in mengemukakan pengertian agama
sebagai suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
memepunyai akal untuk dengan kehendak dan pilihannya sendidri mengikuti
peraturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di
akhirat.
B. Macam Agama
Agama yang ada di dunia ada dua jenis yaitu:
1) Agama Samawi
Adalah agama yang turun dari langit seperti majusi, yahudi, nasrani dam
islam
2) Agama Ardhi
Adalah agama yang diciptakan oleh manusia seperti budha, hindu,
konghuchu (a) Agama Hindu
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma "Kebenaran Abadi"), dan
Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran"). Agama ini diperkirakan muncul
antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia
yang masih bertahan hingga kini.
Agama ini merupakan agama ketiga
terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam Penganut agama Hindu
sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar
90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara
sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan
Majapahit. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah
masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok,
Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis -
Sidrap).
(b) Agama Buddha
Agama Buddha (Bahasa Sansekerta berarti. Mereka yang Sadar, Yang
mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: "Budh", untuk
mengetahui) merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh
mereka untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya.
Dalam
penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk merujuk Siddharta
Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap "Buddha bagi
waktu ini"). Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi
manusia yang telah sadar.
Tiga jenis golongan Buddha adalah: Samma-Sambuddha yang mendapat
Kesadaran penuh tanpa guru, hanya dengan usaha sendiri Pacceka-Buddha
atau Pratyeka-Buddha yang menyerupai Samma-Sambuddha, tetapi senantiasa
diam dan menyimpan pencapaian Dharma pada diri sendiri. Savaka-Buddha
yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi mencapai tahap
Kesadaran dengan mendengar Dhamma.
Kitap Suci agama Buddha adalah Tripitaka.
1. Vinaya Pittaka, isinya aturan-aturan sangha untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang penjelasan sistematis atau ilmu
pengetahuan dari Buddha.
Agama Kristen Katolik
Kata Katolik sebenarnya bermakna "universal" atau "keseluruhan" atau
"umum" (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos)) yang menggambarkan
sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus. Setelah Reformasi
Protestan istilah Katolik atau 'Katolisisme kemudian secara spesifik
menunjuk pada gereja Katolik Roma untuk membedakan dengan Kristen
Protestan yang dimulai oleh aksi protes Martin Luther.
Di Indonesia,
pemerintah mengakui agama Kristen Protestan (Kristen) dan Kristen
Katolik (Katolik) sebagai agama yang terpisah meskipun keduanya
sebenarnya merupakan agama yang sama-sama berpusat pada Yesus Kristus,
akibatnya kata Katolik seringkali dianggap di luar/berbeda dengan
Kristen. Gereja Katolik Roma yang membawahi gereja Katolik seluruh dunia
adalah sebuah gereja Kristen yang berawal dari Yerusalem dan yang
berada dalam kesatuan penuh dengan keuskupan Romawi (penerus rasul
Petrus, Paus pertama).
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh
sakramen, tidak lebih dan tidak kurang, baik menurut Kitab Suci maupun
Tradisi Suci dan sejarah Gereja. Adapun sakramen yang diakui oleh Gereja
Katolik Roma sebagai berikut: Baptis Penguatan/Krisma, Ekaristi,
Pengakuan dosa, Pengurapan orang sakit, Imamat Pernikahan Dalam ajaran
Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh Yesus
Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen
sebagai "tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan".
d. Agama Kristen Protestan
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau
denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517
dengan 95 dalil nya.Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat
Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.
Aras Gereja
Protestan Gereja Protestan di Indonesia terdiri dari beberapa aras,
yakni:
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII)
Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)
Persekutuan Baptis Indonesia (PBI)
Persekutuan Gereja-Gereja Mandiri Indonesia (PGMI) Bala Keselamatan (BK)
Kitabnya adalah Al-kitab.
e. Agama Kong Hu Cu
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius)
dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama
dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Agama
Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama
manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan
dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan
istilah "Tian" atau "Shang Di".
Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia
Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri
hidup didalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman Tian
yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup beragama
berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun
551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun.
Seorang yang bijak
sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika
berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah,
kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini.
Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Mengangkat Kongcu Konfusius sebagai salah satu nabi Menetapkan Litang
(Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah resmi, namun dikarenakan tidak
banyak akses ke litang, masyarakat umumnya menganggap klenteng sebagai
tempat ibadah umat Khonghucu.
Menetapkan Sishu Wujing sebagai kitab suci resmi yang berisi :
1. Kitab Sanjak Suci = Shi Jing
2. Kitab Dokumen Sejarah = Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan = Yi Jing
4. Kitab Suci Kesusilaan = Li Jing
5. Kitab Chun-qiu = Chunqiu Jing
Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi
Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi
Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang
sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
f. Agama Islam
Islam (Arab: al-islām,: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang
mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama Samawi
(agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari
langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim.
Kata Islam merupakan
penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat
dari tata bahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima,
menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari
dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini
dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari
politheisme.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin
("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur
Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah
utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan
dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai
seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Nabi
Muhammad SAW, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan
menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan Nabi Muhammad
SAW) sebagai sumber fundamental Islam. Umat Islam juga meyakini
Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan
oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril
yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS al-Baqarah:2).
Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Qur'an hingga
akhir zaman.
C.
Sumber Ajaran Islam
Agama Islam memiliki aturan–aturan sebagai tuntunan hidup kita baik
dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan
dengan sang khaliq Allah SWT (hablu minawallah) dan tuntunan itu kita
kenal dengan hukum Islam atau syariat Islam atau hukum Allah SWT.
Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai sumber-sumber syariat Islam,
terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi dari hukum dan hukum
Islam atau syariat Islam. Hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu
atau meniadakannya. Menurut ulama usul fikih, hukum adalah tuntunan
Allah SWT (Alquran dan hadist) yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf
(orang yang sudah balig dan berakal sehat), baik berupa tuntutan,
pemilihan, atau menjadikan sesuatu sebagai syarat, penghalang, sah,
batal, rukhsah (kemudahan) atau azimah.
Melalui penjelasan singkat mengenai pengertian hukum tadi barulah kita
mengerti pengertian hukum Islam. Yang dimaksud sebagai sumber hukum
Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau pedoman
syariat Islam. Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber
utama hukum Islam adalah Alquran dan hadist.
Dalam sabdanya Rasulullah
SAW bersabda,
“Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan
tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab
Allah (Alquran) dan sunahku (Hadis).” (H.R. Al Baihaqi)
dan disamping itu pula para ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah
satu dasar hukum Islam, setelah Alquran dan hadist.
Seluruh hukum produk manusia adalah bersifat subjektif, hal ini karena
keterbatasan manusia dalam ilmu pengetahuan yang diberikan Allah SWT
mengenai kehidupan dunia dan kecenderungan untuk menyimpang, serta
menguntungkan penguasa pada saat pembuatan hukum tersebut, sedangkan
hukum Allah SWT adalah peraturan yang lengkap dan sempurna serta sejalan
dengan fitrah manusia.
Sumber ajaran Islam dirumuskan dengan jelas oleh Rasulullah SAW, yakni
terdiri dari tiga sumber, yaitu kitabullah (Alquran), as- sunnah
(hadist), dan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk
berijtihad. Ketiga sumber ajaran ini merupakan satu rangkaian kesatuan
dengan urutan yang tidak boleh dibalik.
Sumber-sumber ajaran Islam ini
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber ajaran Islam yang primer
(Al Qur’an & Al Hadist) dan sumber ajaran islam sekunder (Ijtihad).
D. Peran Agama Dalam Kehidupan Sehari-hari
Agama mempunyai peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan
bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta
alam semesta sehingga peraturan yang dibuat-Nya betul-betul adil. Secara
terperinci agama memiliki peranan yang bisa dilihat dari: aspek
keagamaan (religius), kejiwaan (psikologis), kemasyarakatan
(sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature), asal usulnya
(antropologis) dan moral (ethics).
Namun apabila agama dipahami sebatas apa yang tertulis dalam teks kitab
suci, maka yang muncul adalah pandangan keagamaan yang literalis, yang
menolak sikap kritis terhadap teks dan interpretasinya serta menegasikan
perkembangan historis dan sosiologis. Sebaliknya, jika bahasa agama
dipahami bukan sekedar sebagai explanative and descriptive language,
tetapi juga syarat dengan performatif dan expresif language, maka agama
akan disikapi secara dinamis dan kontekstual sesuai dengan persoalan dan
kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia yang terus berkembang.
Setiap agama memiliki watak transformatif, berusaha menanamkan nilai
baru dan mengganti nilai-nilai agama lama yang bertentangan dengan
ajaran agama.
Dari aspek religius, agama menyadarkan manusia, siapa penciptanya.
Faktor keimanan juga mempengaruhi karena iman adalah dasar agama. Secara
antropologis, agama memberitahukan kepada manusia tentang siapa, dari
mana, dan mau ke mana manusia. Dari segi sosiologis, agama berusaha
mengubah berbagai bentuk kegelapan, kebodohan, kemiskinan dan
keterbelakangan. Agama juga menghubungkan masalah ritual ibadah dengan
masalah sosial. Secara psikologis, agama bisa menenteramkan,
menenangkan, dan membahagiakan kehidupan jiwa seseorang. Dan secara
moral, agama menunjukkan tata nilai dan norma yang baik dan buruk, dan
mendorong manusia berperilaku baik (akhlaq mahmudah).
Fungsi agama juga sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini,
yaitu cita-cita manusia untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin.
Dalam Al-Quran surat Thoha ayat 117-119 disebutkan:
”Maka kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagi istrimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia
mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak
akan telanjang. Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak
(pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.
Pada ranah yang lebih umum fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
adalah sebagai penguat solidaritas masyarakat. Seperti yang diungkapkan
Emile Durkheim sebagai sosiolog besar, bahwa sarana-sarana keagamaan
adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan
yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap
anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa
solidaritas dan kewajiban sosial.
Dari segi pragmatisme, seseorang menganut suatu agama adalah disebabkan
oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga
kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama
mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang diuraikan di bawah ini:
1) Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia
senantiasa memberi penerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan
juga kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan dalam masalah ini
sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit
penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada
umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah dan setiap manusia harus
menaati Allah.
2) Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh
manusia.
Sebagian pertanyaan yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan
pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya
pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup, soal nasib dan
sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat
menarik dan perlu untuk menjawabnya.
Maka, agama itulah fungsinya untuk
menjawab soalan-soalan ini.
3) Memainkan fungsi peranan sosial.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukan kelompok manusia. Ini
adalah karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja
kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai
yang sama.
4) Memberi rasa emitraan kepada sesuatu kelompok manusia.
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran
agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib
dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi
peranan sosial.
Komentar
Posting Komentar